Teori Konspirasi Amerika Dalam Perang Dunia I
Jauh sebelum peristiwa dan sebuah
konspirasi yang terjadi pada 11 September 2001 lalu, ternyata Amerika Serikat telah
melakukan hal serupa untuk mencapai keuntungan politik melalui kejadian besar
dalam sejarah Amerika Serikat, alat yang digunakan untuk mengontrol dan
mengeruk keuntungan tersebut adalah perang.
Pada tahun 1914, pecah perang
antara Inggris melawan Jerman di Eropa. Rakyat Amerika sama sekali tidak ingin
terlibat dalam perang itu, dan sebagaimana pernyataan Presiden Wilson, Amerika
sebagai pihak yang netral. Namun, secara diam-diam, pemerintah Amerika berusaha
mencari alasan yang bisa digunakan untuk ikut berperang.
Presiden Wilson |
Sebuah pengamatan oleh Sekretaris
Negara William Jennings : “Sekelompok bankir besar memiliki ketertarikan yang
sangat besar pada perang dunia, karena besarnya peluang untuk bisa mengeruk
keuntungan yang melimpah.” Dan perlu dimengerti, bahwa kejadian yang paling
menguntungkan terjadi bagi para bankir internasional, adalah perang. Sebab
perang akan memaksa negara untuk meminjam uang yang dikenai bunga, lebih banyak
lagi dari Federal Reserve.
Kolonel Edward House, pengarah
dan penasehat utama Woodrow Wilson sekaligus memiliki hubungan sangat dekat
dengan para bankir internasional yang menginginkan perang. Dalam dokumentasi
percakapan antara dirinya dengan Sir Edward Grey, Menteri Luar Negeri Inggris,
tentang bagaimana melibatkan Amerika kedalam peperangan.
Grey menanyakan : “Apa yang akan
dilakukan oleh orang Amerika jika pihak jerman menenggelamkan sebuah kapal
pesiar yang dipenuhi oleh penumpang Amerika?”
House menjawab : “ Saya percaya
api amarah akan menyapu seluruh bagian Amerika sehingga dengan sendirinya itu akan cukup membawa kami
untuk memasuki peperangan.”
Jadi, seperti yang telah
disarankan oleh Sir Edward Grey, pada tanggal 7 Mei 1915, sebuah kapal bernama
Lusitania dangan sengaja dikirim memasuki perairan yang dikuasai oleh Jerman dimana
armada kapal perang Jerman telah diketahui keberadaannya, dan seperti yang
diharapkan, kapal jenis U-boat Jerman menembakan torpedo kepada Lusitania,
meledakakan persediaan amunisi dan membunuh 1200 orang.
Kapal Lusitania yang tenggelam setelah ditembakan torpedo oleh kapal U-boat milik Jerman |
Pengumuman Dubes Jerman terkait berlayarnya kapal Lusitania |
Untuk mengetahui lebih jauh
unsur kesengajaan dalam hal ini, pihak kedutaan besar Jerman sesungguhnya telah
memasang pengumuman pada harian New York Times, yang memberitahukan, jika
seseorang berniat menjadi penumpang di Lusitania, maka resikonya ditanggung
oleh pihak masing-masing, sebab sebuah kapal yang hendak berlayar dari Amerika
menuju Inggris melalui medan peperangan, dan akan bisa menjadi target sasaran.
Dan sebagaimana yang diharapkan,
tenggelamnya kapal Lusitania memicu gelombang amarah yang luas dari masyarakat
Amerika, dan Amerika memasuki peperangan tidak lama setelahnya.
Perang
Dunia I menyebabkan sebanyak 323.000 orang Amerika tewas.
J.D. Rockefeller mengeruk
keuntungan tidak kurang dari 200 juta dolar dari peperangan tersebut, belum
lagi termasuk biaya untuk perang sebesar 30 miliyar dolar bagi Amerika.
Sebagian besar dipinjam dari Federal Reserve dengan bunga memberi keuntungan
yang jauh lebih besar lagi bagi kelompok bankir internasional.
Coba bandingkan dengan sejarah terlibatnya Amerika dalam perang dunia I dalam teori lain, tidak disebutkan sama sekali tujuan sebenarnya Amerika terlibat dalam perang dunia itu sendiri.
(dari berbagai sumber penelitian)
0 komentar:
Posting Komentar