Minggu, 18 November 2012

New World Order


New World Order, The One Goverment


Dalam artikel konspirasi 911, tertulis bahwa semua itu hanya langkah awal menuju satu tujuan, yaitu terbentuknya pemerintahan dunia baru. New World Order. Mari kita simak lebih lanjut hal-hal yang mungkin dapat membuktikan bahwa kita sekarang ini berada didalam proses terbentuknya dunia baru tersebut. Dan Amerika tidak hanya bekerja sama dengan Israel untuk tujuan ini, namun juga dengan negara lain.

Tahun 2005 sebuah perjanjian dibuat antara Amerika Serikat , Meksiko dan Kanada. Perjanjian ini, tanpa pemberitahuan kepada masyarakat, tanpa disepakati oleh kongres, menyatukan Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada menjadi satu bagian, menghapus semua batas wilayah, dengan nama Uni Amerika Utara. Mungkin kita bertanya- tanya kenapa kita tidak tahu menahu mengenai hal ini, karena kenyataannya hanya ada satu reporter dari kantor berita ternama yang telah mendengar dan berani menyiarkannya.

Amero
Ini bukan merupakan sebuah bentuk perjanjian kerjasama. Ini merupakan penghapusan sepenuhnya atas kedaulatan ketiga negara tersebut, yang juga menghasilkan mata uang baru yang disebut Amero. Amero adalah jenis mata uang baru yang akan digunakan oleh masyarakat Uni Amerika Utara, yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pihak AS, Kanada dan Meksiko untuk membuat komunitas tanpa batas sebagaimana Uni Eropa yaitu mata uang Euro. Uang dolar, peso dan dolar Kanada akan diganti dengan Amero.

Melalui terjadinya perjanjian ini, konstitusi Amerika secara otomatis akan menjadi tidak berguna. Dan kita pasti berpikir bahwa situasi ini pasti akan dimuat di halaman depan tiap surat kabar ternama, sampai kita sadar bahwa orang-orang dibelakang operasi ini adalah orang yang sama dengan yang memiliki koran serta media massa ternama. Dan kita memang tidak diberitahu, apa yang tidak seharusnya kita ketahui.
Uni Amerika Utara adalah konsep yang sama dengan Uni Eropa, Uni Afrika dan segera menyusul Uni Asia dan orang yang sama akan berada dibelakang itu semua. Dan ketika tiba saatnya, Uni Amerika, Uni Eropa, Uni Afrika dan Uni Asia, akan disatukan sebagai langkah terakhir dari rencana yang telah disusun oleh mereka selama lebih dari 60 tahun.

“One World Goverment”. Satu Pemerintahan Dunia
Suka tidak suka, kita akan memiliki satu pemerintahan dunia. Pertanyaannya adalah, apakah hal itu akan dicapai melalui persetujuan atau penaklukan. Namun yang jelas, kini dunia menjadi lebih matang dan siap untuk maju menuju satu pemerintahan dunia. Sebuah bangsa berdaulat yang terdiri atas para elit intelektual serta para bankir dunia dan yang pasti lebih baik dibandingkan praktek negara yang ada dimasa lalu.

 Satu bank, satu angkatan bersenjata, satu pusat kekuasaan, dan jika saja kita pernah belajar dari sejarah, bahwa kekuasaan senantiasa merusak, dan kekuasaan mutlak berarti rusak sepenuhnya. 
Itulah yang nantinya akan kita kenal dengan New World Order.

Minggu, 11 November 2012

Teori Konspirasi Amerika Terhadap Perang Vietnam




Teori Konspirasi Amerika Terhadap Perang Vietnam

Perang Vietnam


Deklarasi perang terhadap Vietnam Utara oleh pemerintah AS pada tahun 1964, terjadi setelah insiden serangan terhadap 2 kapal perusak Amerika oleh kapal-kapal milik Vietnam Utara di Teluk Tonkin, yang dikenal sebagai insiden Teluk Tonkin. Insiden tunggal itu menjadi dalih untuk memobilisasi pasukan secara besar-besaran serta kesiagaan penuh untuk perang. Namun ada satu masalah besar, serangan kapal terhadap kapal perusak milik Amerika oleh kapal-kapal milik Vietnam, ”Tidak Pernah Terjadi”. Kejadian itu sengaja diciptakan sebagai alasan untuk melakukan perang.

Kapal USS Maddox

Mantan Menteri Pertahanan, Robert McNamara beberapa tahun kemudian menyatakan bahwa insiden Teluk Tonkin sebagai sebuah “kesalahan” dan masih banyak lagi orang dalam dan perwira yang angkat bicara dan menyebut kejadian itu sebagai sebuah komedi yang sepenuhnya bohong.

USS Maddox di Teluk Tonkin

Sekali memasuki perang, adalah bisnis sebagaimana biasanya. Pada bulan Oktober 1966, Presiden Lyndon Johnson mencabut larangan perdaganagn senjata dengan Uni Soviet, mengetahui bahwa Uni Soviet memasok lebih dari 80% suplai persenjataan bagi Vietnam Utara. Sebagaimana hasilnya, pihak Rockefeller kemudian membiayai pabrik-pabrik di Uni Soviet, yang kemudian digunakan untuk merakit persenjataan militer, untuk dikirim kepada pihak Vietnam Utara. Namun, mendanai kedua pihak yang bertikai hanyalah satu sisi dari mata uang.

Pada tahun 1985, aturan mengenai perang di Vietnam diberlakukan. Peraturan ini secara detail mengatur apa yang diijinkan atau terlarang bagi pasukan Amerika dimedan perang. Termasuk kejanggalan-kejanggalan seperti :

1.   Dilarang mengebom sistem pertahanan rudal anti pesawat terbang milik pihak Vietnam Utara sampai saat mereka telah sungguh-sungguh diketahui beroperasi.

2.     Musuh tidak lagi boleh dikejar lagi ketika mereka telah melintasi perbatasan Laos atau Kamboja.

3.  Dan yang paling mengherankan adalah target-target strategis utama musuh tidak boleh diserang kecuali atas perintah atasan militer yang berpangkat tinggi.

Terlepas dari pemaksaan atas aturan-aturan menggelikan itu, pihak Vietnam Utara juga telah diberitahu mengenai pembatasan-pembatasan itu, sehingga mereka bisa menciptakan strategi dengan memanfaatkan keterbatasan dari pasukan Amerika. Itulah sebabnya mengapa perang itu berlangsung sangat lama, karena intinya adalah, perang Vietnam Utara memang bukan ditujukan untuk dimenangkan. Hanya dipanjangkan.

Perang yang menghasilkan banyak laba ini membunuh lebih dari 58.000 orang Amerika dan 3 juta orang Vietnam.

Sabtu, 10 November 2012

Konspirasi Amerika Terhadap Perang Dunia II



Teori Konspirasi Amerika Dalam Perang Dunia II

Para bankir internasional mendapatan keuntungan besar dalam PDI, tapi masih ada peristiwa lain yang dimanfaatkan oleh para bankir ini.

Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbour, yang membuat Amerika ikut terlibat dalam peperangan. President Franklin D Roosevelt mengumumkan serangan pada hari itu dikenang sebagai “ Sebuah hari keji yang akan dikenang”. Benar sebuah hari yang keji, akan tetapi bukan karena serangan mendadak terhadap Pearl Harbour.Setelah selama 60 tahun menggali informasi, dapat dipastikan bahwa bukan saja rencana serangan terhadap Pearl Harbour telah diketahui 1 minggu sebelumnya, kejadian itu diharapkan terjadi dan sengaja diprovokasi. 

Franklin D Roosevelt

Presiden Roosevelt, yang keluarganya merupakan anggota kelompok bankir New York sejak abad ke-18, pamannya bernama Fedrik, merupakan pendiri awal Federal Reserve, Sangat bersimpati terhadap keinginan para bankir internasional yaitu agar Amerika memasuki peperangan, dan sebagaimana telah kita saksikan, tidak ada hal yang lebih menguntungkan bagi klompok bankir internasional, selain perang.

Dalam sebuah catatan jurnal yang dibuat oleh Menteri Angkatan Perang Roosevelt, Henry Stimson tertanggal 25 November 1941, ia mendokumentasikan percakapan yang ia lakukan dengan Roosevelt: “Pertanyaannya adalah bagaimana cara membuat pihak Jepang agar menyerang terlebih dahulu... Hal itu memang diharapkan agar terlebih dahulu dilakukan oleh pihak Jepang sehingga tidak ada sedikitpun keraguan atas siapa yang menjadi pihak agresor.”

Beberapa bulan sebelum terjadinya serangan terhadap Pearl Harbour, Roosevelt melakukan segala hal yang bisa memicu amarah pihak Jepang, dengan menunjukan kebijakan-kebijakan yang agresif. Ia menghentikan semua impor minyak Jepang dari perusahaan Minyak Amerika. Ia membekukan semua aset milik Jepang di Amerika, ia memberi pinjaman secara terbuka pada kelompok Nasionalis China serta menyuplai persenjataan kepada Inggris dan keduanya merupakan musuh Jepang di perang, yang sekaligus juga berarti melanggar hukum internasionla yang mengatur perang.

Dan pada tanggal 4 Desember, 3 hari sebelum penyerangan, pihak intelijen Australia memberitahukan kepada Roosevelt mengenai pergerakan armada Jepang yang menuju Pearl Harbour. Roosevelt tidak menghiraukannya.

Serangan udara Jepang yang menghancurkan
kapal perang Amerika di Pearl Harbour
Jadi, sebagaimana yang diharapkan serta dibiarkan terjadi, pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbour yang menewaskan 2400 orang tentara. Sebelum kejadian Pearl Harbour, 83% masyarakat Amerika tidak menginginkan Amerika terlibat dalam perang. Setelah kejadian Pearl Harbour, 1 juta orang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan perang.

Peristiwa Pearl Harbour






Perlu dicatat, bahwa perang yang dilancarkan oleh Nazi Jerman, mendapat dukungan yang besar dari dua organisasi, salah satunya bernama I.G. Farben yang memproduksi 84% dari bahan peledak yang digunakan Jerman, bahkan hingga bahan kimia Zyklon B- yang digunakan di kamp konsentrasi mereka untuk membunuh jutaan orang. Salah satu rekan bisnis terselubung dari I.G. Farben adalah Standard Oil Company milik J.D. Rockefeller di Amerika. Bahkan sebenarnya armada udara Jerman tidak akan bisa beroperasi, tanpa bahan adiktif khusus yang disuplai oleh perusahaan Standard Oil milik Rockefeller. Peristiwa drastis pemboman kota London oleh pihak Jerman misalnya, hanya dimungkinkan setelah terjadi transaksi penjualan bahan bakar sebesar 20 juta dolar kepada pihak I.G. Farben oleh perusahaan Standard Oil milik Rockfeller. Ini hanyalah sebuah contoh kecil mengenai bagaimana bisnis Amerika membiayai kedua belah pihak yang bertikai dalam Perang Dunia ke-2.

Sebuah organisasi busuk lain yang patut untuk disebutkan adalah Union Banking Corporation di New York. Organisasi ini tidak hanya membiayai banyak aspek sehingga Hitler kemudian berkuasa lengkap dengan berbagai peralatan perang yang ia gunakan, melainkan juga merupakan tempat pencucian uang bagi NAZI, yang kemudian diketahui menyimpan jutaan dolar milik NAZI pada ruang penyimpanannya.

Prescott Bush


Union Banking Corporation of New York akhirnya disita, karena melakukan pelanggaran hukum, yaitu berdagang dengan pihak musuh. Dan coba tebak siapa Direktur dan Wakil Presiden dari Union Bank saat itu. Prescott Bush, kakek dari George W Bush. Ingat hal itu untuk menimbang pandangan moral dan politik dari keluarga Bush. Dan salah satu tujuan politik Bush adalah menggunakan tragedi 11 September yang digunakan untuk mencapai tujuannya.

Union Banking Corporation





(dari berbagai sumber) 

Konspirasi Amerika Terhadap Perang Dunia I





Teori Konspirasi Amerika Dalam Perang Dunia I

Jauh sebelum peristiwa dan sebuah konspirasi yang terjadi pada 11 September 2001 lalu, ternyata Amerika Serikat telah melakukan hal serupa untuk mencapai keuntungan politik melalui kejadian besar dalam sejarah Amerika Serikat, alat yang digunakan untuk mengontrol dan mengeruk keuntungan tersebut adalah perang.



Pada tahun 1914, pecah perang antara Inggris melawan Jerman di Eropa. Rakyat Amerika sama sekali tidak ingin terlibat dalam perang itu, dan sebagaimana pernyataan Presiden Wilson, Amerika sebagai pihak yang netral. Namun, secara diam-diam, pemerintah Amerika berusaha mencari alasan yang bisa digunakan untuk ikut berperang.

Presiden Wilson
Sebuah pengamatan oleh Sekretaris Negara William Jennings : “Sekelompok bankir besar memiliki ketertarikan yang sangat besar pada perang dunia, karena besarnya peluang untuk bisa mengeruk keuntungan yang melimpah.” Dan perlu dimengerti, bahwa kejadian yang paling menguntungkan terjadi bagi para bankir internasional, adalah perang. Sebab perang akan memaksa negara untuk meminjam uang yang dikenai bunga, lebih banyak lagi dari Federal Reserve.

Kolonel Edward House, pengarah dan penasehat utama Woodrow Wilson sekaligus memiliki hubungan sangat dekat dengan para bankir internasional yang menginginkan perang. Dalam dokumentasi percakapan antara dirinya dengan Sir Edward Grey, Menteri Luar Negeri Inggris, tentang bagaimana melibatkan Amerika kedalam peperangan.

Grey menanyakan : “Apa yang akan dilakukan oleh orang Amerika jika pihak jerman menenggelamkan sebuah kapal pesiar yang dipenuhi oleh penumpang Amerika?”
House menjawab : “ Saya percaya api amarah akan menyapu seluruh bagian Amerika sehingga  dengan sendirinya itu akan cukup membawa kami untuk memasuki peperangan.”

Jadi, seperti yang telah disarankan oleh Sir Edward Grey, pada tanggal 7 Mei 1915, sebuah kapal bernama Lusitania dangan sengaja dikirim memasuki perairan yang dikuasai oleh Jerman dimana armada kapal perang Jerman telah diketahui keberadaannya, dan seperti yang diharapkan, kapal jenis U-boat Jerman menembakan torpedo kepada Lusitania, meledakakan persediaan amunisi dan membunuh 1200 orang.

Kapal Lusitania yang tenggelam setelah ditembakan
torpedo oleh kapal U-boat milik Jerman

Pengumuman Dubes Jerman
terkait berlayarnya kapal Lusitania
Untuk mengetahui lebih jauh unsur kesengajaan dalam hal ini, pihak kedutaan besar Jerman sesungguhnya telah memasang pengumuman pada harian New York Times, yang memberitahukan, jika seseorang berniat menjadi penumpang di Lusitania, maka resikonya ditanggung oleh pihak masing-masing, sebab sebuah kapal yang hendak berlayar dari Amerika menuju Inggris melalui medan peperangan, dan akan bisa menjadi target sasaran.

Dan sebagaimana yang diharapkan, tenggelamnya kapal Lusitania memicu gelombang amarah yang luas dari masyarakat Amerika, dan Amerika memasuki peperangan tidak lama setelahnya.   
Perang Dunia I menyebabkan sebanyak 323.000 orang Amerika tewas.

J.D. Rockefeller mengeruk keuntungan tidak kurang dari 200 juta dolar dari peperangan tersebut, belum lagi termasuk biaya untuk perang sebesar 30 miliyar dolar bagi Amerika. Sebagian besar dipinjam dari Federal Reserve dengan bunga memberi keuntungan yang jauh lebih besar lagi bagi kelompok bankir internasional.


Coba bandingkan dengan sejarah terlibatnya Amerika dalam perang dunia I dalam teori lain, tidak disebutkan sama sekali tujuan sebenarnya Amerika terlibat dalam perang dunia itu sendiri.


(dari berbagai sumber penelitian)




Konspirasi Tragedi 911 dan Tujuan Politik AS



Tragedi 911 dan Tujuan Geopolitik AS


The Twin Towers


Sudah satu dekade lebih peristiwa terkelam dalam sejarah Amerika Serikat yaitu peristiwa 911 atau sering disebut dengan serangan 11 September 2001. Siapa sangka pada pagi hari yang sangat amat cerah, kondisi yang sangat baik untuk penerbangan akan menjadi hari yang sangat mengerikan bagi penduduk dikota New York atau AS bahkan dunia.

Gedung pusat perdagangan dunia WTC (World Trade Center) atau yang dikenal dengan menara kembar dengan ketinggian 417 m yang selesai dibangun dan dibuka pada tahun 1972 dalam sekejap rubuh karena ditabrak oleh pesawat komersial dengan banyak pegawai yang masih berada didalam gedung. Dalam laporan AS mengenai tragedi 911 ini adalah WTC1 atau menara utara yang pertama kali ditabrak pada pukul 08:46 dan WTC2 atau menara selatan ditabrak satu jam kemudian. WTC1 runtuh pada pukul 10:28 dan WTC2 runtuh pada pukul 10:05, 23 menit lebih awal dari runtuhnya WTC1.

Namun setelah beberapa tahun tragedi tersebut, hasil penelitian mengungkapkan bahwa banyak hal yang tidak semestinya terjadi dan terdapat banyak hal-hal yang ganjal terkait peristiwa 911, dan munculah konspirasi-konspirasi bahwa sesungguhnya  terdapat “orang dalam” Amerika Serikat yang ada dibalik tragedi ini sekaligus menjadi dalangnya, dimana Amerika sengaja membohongi dunia untuk tercapainya kepentingan politik Amerika. Dan berikut adalah konspirasi yang mendasarinya:

Pertama, Prof Dr Morgan Reymonds (guru besar pada Texas University, USA) menyatakan ”Belum ada bangunan…baja…ambruk hanya… oleh kobaran api”.

Kedua, Michael Meacher (mantan Menteri Lingkungan Inggris, 1997 – 2003) berpendapat ”…perang melawan terorisme… dijadikan…tabir kebohongan guna mencapai tujuan-tujuan strategis geopolitik AS”.

Ketiga, Prof Dr Steven E Jones (guru besar fisika pada Birgham Young University, USA) membeberkan hasil risetnya ”…bahan-bahan peledak telah diletakkan…di bangunan WTC”.

Keempat, Profesor Steven E. Jones dari Brigham Young University, Utah, yang melakukan penelitian dari sudut teori fisika mengatakan bahwa kehancuran dahsyat seperti yang dialami Twin Tower serta gedung WTC 7 hanya mungkin terjadi karena bom-bom yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut. Teori fisika Jones tersebut tentunya sangat bertentangan dengan hasil penelitian FEMA, NIST dan 9-11 Commision bahwa penyebab utama keruntuhan gedung-gedung tersebut adalah api akibat terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh. Dalam kertas kerjanya berjudul “Why Indeed Did the WTC Buildings Collapse?” dan dipublikasikan harian Deseret Morning News yang terbit di Salt Lake City dalam situsnya awal November lalu, Ilmuwan dari Departerment of Physic and Astronomy, Brigham Young University itu menguraikan secara ilmiah penyebab sesungguhnya dari kehancuran tersebut. Pihak Brigham Young University sendiri sebelumnya mengatakan bahwa isi dari kertas kerja tersebut sepenuhnya tanggung jawab penulis, bukan sebagai pandangan pihak universitas. “Saya mengimbau dilakukan suatu investigasi secara serius atas hipotesa bahwa gedung WTC 7 dan Menara Kembar WTC runtuh bukan hanya oleh benturan (pesawat) dan kebakaran, tapi juga karena bahan peledak yang sudah ditempatkan sebelumnya,” kata Jones. Detik-detik keruntuhan Menara Kembar WTC, dan juga gedung WTC 7 didekatnya, disaksikan jutaan pasang mata baik secara langsung maupun melalui siaran “live” televisi di seluruh dunia. Sepuluh tahun telah berlalu dan berbagai peristiwa penting pun terjadi terkait dengan tragedi “September hitam” tersebut, di antaranya berupa perubahan kebijakan politik luar negeri AS dan serangan terhadap Afghanistan, Irak dan Libya. Jones sendiri dalam kertas kerjanya tidak menyorot soal politik dan aksi terorisme, tapi ia memfokuskan pada teori fisika atas keruntuhan gedung-gedung tersebut. Ia tidak mau berspekulasi mengenai bagaimana bom itu dipasang dan siapa yang melakukannya.

Sebelum menganalisa keempat teori dasar tersebut, mari kita lihat mitos dari tragedi 911.

The 911 Myth

“19 pembajak, diperintahkan oleh Osama Bin Laden mengambil alih kendali 4 pesawat jet komersial dan setelah mengecoh Sistem Pertahanan Udara AS (NORAD), berhasil mengenai 75% sasaran mereka. Runtuhnya Menara WTC 1,2 dan 7 disebabkan kerusakan struktur bangunan akibat “terpanggang api”. Pesawat terbang yang menabrak Pentagon habis “menguap” setelah tabrakan, begitu pula pesawat yang jatuh di Shanksville. Komisi penyelidik kasus 911 menemukan, bahwa “tidak ada peringatan dini” atas aksi terorisme ini, serta kegagalan pemerintah dalam melakukan berbagai tindakan-tindakan pencegahan.

Mulai dari “19 pembajak” yang mengambil alih kendali 4 pesawat komersial, ke-19 pembajak itu dilaporkan bahwa semuanya adalah orang Arab, dari kamera CCTV dibandara sebelum mengudara, tampak beberapa orang Arab melewati sistem pemeriksaan penumpang dan masuk kedalam pesawat Boeing 767 yang akan menabrak Menara Kembar dengan nomor penerbangan 11 (Flight 11) yang menabrak menara utara dan penerbangan 175 (Flight 175) yang menabrak menara selatan dan 2 pesawat lainnya yang jatuh di Pentagon dan Shanksville Pennsylvania. Dari kedua pesawat yang menabrak gedung WTC terdapat adanya laporan saksi mata bahwa ada paspor milik salah seorang teroris yang terjatuh dari pesawat yang ditabrakan dan anehnya paspor tersebut tidak mengalami kerusakan apapun  dan yang membuat gempar lagi adalah pemilik paspor tersebut angkat bicara bahwa ia masih hidup dan dirinya tidak terlibat apapun atas kejadian 911, namun dan satu keanehan lagi AS masih saja memasukannya kedalam daftar ke-19 pembajak walaupun ada bukti-bukti dan kecocokan yang diungkapkan oleh pemilik paspor.

 Walaupun kita telah diberitahu bahwa ada 4 atau 5 orang pembajak di setiap pesawat yang dibajak, jika demikian, nama mereka seharusnya tercantum dalam daftar penumpang pesawat, namun dalam daftar penumpang yang kemudian dipublikasikan, tidak tercantum satupun nama para pembajak atau satupun nama orang Arab. Kita tahu bahwa orang-orang yang diduga sebagai pembajak memiliki rumah, mobil, dan kartu kredit yang dibayar oleh Pemerintah Amerika Serikat. Mereka sesungguhnya adalah agen pemerintah, dan dalam kasus paspor diatas membuktikan bahwa adanya manipulasi pemerintah AS. Dan setelah pemilik paspor itu angkat bicara, laporan mengumumkan bahwa beberapa dari 19 orang pembajak masih hidup. Bagaimana mungkin didalam tragedi pesawat yang menabrak gedung dan meledak terdapat penumpang yang selamat? dan FBI sampai hari ini tidak merevisi daftar nama pembajak yang mereka keluarkan. Tidak ada sedikitpun bukti yang pernah menghubungkan para pembajak, baik yang masih hidup maupun mati dengan Osama Bin Laden.

“Osama Bin Laden” setelah Presiden Bush menunjuk bahwa Osama adalah dalang dari tragedi 911, Osama angkat bicara melalui video yang diedarkan, namun didalam video, orang yang menyatakan dirinya Osama sangat berbeda dengan Osama yang kita kenal melalui foto-fotonya, tampak Osama didalam video kulitnya lebih gelap, hidungnya lebih besar dan lekuk mata yang berbeda. Dan hampir dipastikan bahwa orang yang berada didalam video bukanlah Osama, ini menunjukan lagi bahwa Amerika memanipulasi video pernyataan Osama.

“Sistem Pertahanan Udara AS (NORAD)”. Kita tahu bahwa Amerika Serikat adalah negara dengan kemiliteran yang sangat kuat, dan dalam kasus pembajakan pesawat, seharusnya NORAD dapat mencegahnya dengan mengirimkan jet untuk mengamankan atau menembak pesawat pembajak karena sudah ada laporan bahwa ada pesawat komersial telah dibajak, namun NORAD merespon dengan jawaban, “Ini sungguhan atau latihan...?” dan telah diverifikasi bahwa tepat dalam minggu itu angkatan udara AS sedang mengadakan latihan simulasi pembajakan pesawat persis seperti kejadian sesungguhnya sehingga NORAD tidak tahu laporan ini adalah latihan atau sungguhan. 


Tampak kepulan asap dari lantai atas menara kembar


“Menara WTC 1,2 dan 7” dilaporkan bahwa menara kembar runtuh karena ditabrak oleh 2 pesawat yang dibajak, namun dalam kasus gedung WTC7 yang tidak terkena apapun ikut runtuh tanpa sebab namun para penyidik melaporkan bahwa adanya kerusakan bangunan dikarenakan “terpanggang api”. Seperti teori yang dikemukakan oleh Prof Dr Morgan Reymonds bahwa belum ada bangunan baja ambruk karena kobaran api, bahkan gedung WTC dirancang untuk tahan akan tabrakan pesawat sehingga hampir mustahil bahwa menara kembar runtuh dikarenakan hanya ditabrak pesawat dan terpanggang api. Saat menara selatan (WTC2) runtuh dan disusul oleh menara utara (WTC1) para saksi mengatakan bahwa terdengar ledakan keras, sebelum menara runtuh. “...terdengar ledakan yang sangat keras...”,”...saat asap ada dimana-mana terdengar ledakan...”,”... saat ledakan keras terdengar, gedung itu runtuh dengan cepat dan disusul oleh ledakan kedua dan ketiga...”,”...ledakan terdengar sangat nyaring kemudian menara runtuh..” Begitulah kata para saksi saat diwanwancara oleh media, sebagian besar mereka mendengar ledakan yang sangat keras sebelum menara runtuh. Para Konstruktor mengatakan gedung runtuh sama saat diletakkan detonator untuk meruntuhkan sebuah bangunan tua dengan meledakan pondasi-pondasi yang menyangganya, tiap lantai akan jatuh ambles secara berurutan dan jatuh dengan rapih. Bom-bom yang diletakan ditiang penyangga utama yang terdapat di loby gedung akan meledak dan memotong tiang sehingga tiang tidak dapat menyangga lagi lantai-lantai atas kemudian ambleslah tiap lantai menimpa lantai dibawahnya. Reruntuhan akan menjadi debu yang berserakan. Itulah yang “mereka” lakukan untuk merubuhkan ketiga gedung ini, WTC1,2 dan 7. Selain itu menara jatuh dengan kecepatan jatuh bebas dalam 6,6 detik atau hanya 0,6 detik lebih lama dari perjalanan jatuhnya sebuah benda dari puncak gedung 47 lantai itu ke tanah. Dimana faktor kelambatan yang harus terjadi karena kekekalan gaya gerak, yang merupakan hukum dasar fisika?, Dengan demikian muncul hipotesa penghancuran lewat ledakan, termasuk pada bagian bawah dan tiang-tiang baja penyangga, sehingga jatuhnya mendekati kecepatan benda jatuh bebas. Saat asap dari debu mulai menghilang tampak bahwa tiang penyangga yang masih ada terlihat terpotong dengan rapi dengan potongan yang miring, ini tidak mungkin dikarenakan kobaran api dan melelehkan sebagian tiang baja atau dikarenakan ditabrak oleh pesawat. Hanya ada satu kemungkinan besar bahwa sesungguhnya sebelum tragedi, gedung telah ditanam oleh bom-bom yang dipasang ditiang penyangga utama untuk memotongnya, dan gedung akan rubuh. Sama seperti teori Profesor Steven E. Jones dari Brigham Young University dan sebagai bukti yang kuat adalah menara 7 yang runtuh tanpa terkena dampak dari tabrakan pesawat dan hanya mungkin runtuh dikarenakan ditanamnya bahan peledak untuk meruntuhkannya sama seperti saat kita melihat proyek peruntuhan bangunan tua di TV.



Tiang yang terpotong miring, cara yang sama
 dengan saat proyek meruntuhkan bangunan tua


Pesawat yang jatuh di“Pentagon” dan “Shanksville”. Pesawat yang jatuh di departemen pertahanan nasional AS, Pentagon, Washington DC juga menjadi masalah yang perlu adanya bukti bahwa adanya pesawat yang jatuh di Pentagon. Bagaimana mungkin pesawat besar komersial Boeing 767 terbang dengan sangat rendah dan menabrak Pentagon yang dekat dengan jalan utama Washington DC dan tidak ada saksi yang melihat pesawat terbang dengan rendah dan menabrak Pentagon. Kamera pengawas kota juga merekam kejadian, namun Komisi penyidik  enggan untuk mempublikasikannya kepada masyarakat melainkan hanya memberikan potongan video yang memperlihatkan tabrakan pesawat dengan Pentagon, namun sekali lagi, didalam potongan video itu tidak ada gambar pesawat yang jatuh atau menabrak Pentagon melainkan hanya sebuah ledakan besar. Setelah ledakan terjadi, unit pemadam kebakaran tidak menemukan satupun puing-puing pesawat yang menabrak dan hanya menyisakan sebuah lubang besar yang melubangi gedung Pentagon. Dan laporan yang dimunculkan oleh penyidik adalah pesawat jatuh, terbakar dan langsung menguap. Sangat tidak masuk akal bahwa pesawat sebesar Boeing 767 seketika terbakar “menguap” tanpa ada puing-puing pesawat yang tersisa, dan munculah hipotesa bahwa bukanlah pesawat yang menabrak Pentagon dan meledak, melainkan sebuah mobil van yang diparkir didekat Pentagon yang sudah diletakkan sebuah bom berdaya ledak besar dan meledakannya . Begitu juga dengan pesawat yang ditargetkan akan menabrak gedung putih namun gagal dan jatuh di Shanksville. Dan lagi-lagi tidak ditemukan puing-puing pesawat yang tersisa dan hanya menyisakan lubang besar ditanah.

“tidak ada peringatan dini” dalam pencegahan dan merupakan kegagalan pemerintah untuk mencegah aksi terorisme. Sebenarnya sudah ada bukti-bukti akan adanya tragedi 911 ini yaitu pada tahun 1997 Amerika Serikat mengadakan simulasi aksi terorisme dengan pembajakan pesawat dengan skenario yang sama persis dengan kejadian 11 september ini, yaitu 4 pesawat yang dibajak oleh teroris dan menargetkan sasarannya yang sama dengan target pada tragedi ini, kedua gedung WTC, Pentagon, dan White House (Gedung Putih). Bukankah itu juga merupakan sebuah peringatan? Ini sama saja dengan latihan untuk penyerangan 11 September.
Dan sebenarnya masih banyak lagi hal-hal aneh seputar peristiwa tersebut. Dari sumber dana untuk melakukan aksi teror ini hingga tujuan Amerika Serikat dalam membuat skenario yang akan membuat dunia percaya, semuanya telah disusun rapi oleh AS sehingga muncul prototype untuk memanipulasi pemikiran negara didunia bahwa AS akan memerangi aksi terorisme. Dan kebenaran atas kejadian 911 ini adalah

The 911 Truth

“Sekelompok penjahat yang ada didalam pemerintah AS, melakukan kebohongan publik dengan melakukan serangan teror terhadap warga negaranya sendiri, untuk memanipulasi persepsi masyarakat agar mendukung agenda mereka. Mereka telah merencanakan dan melakukan hal semacam ini selama bertahun tahun. Kejadian 911 dilakukan oleh orang dalam.”
Menara selatan saat ditabrak oleh pesawat pembajak

Dalam pemikiran masyarakat adalah , “...kita diberi tahu bahwa orang Arab diluar sana mengobrak-abrikan sistem pertahanan udara (NORAD) yang terkenal akan kekuatannya oleh dunia dan telah membiayai serangan yang amat dahsyat atas negara ini dan besar dampaknya bagi  warga negaranya dan apa kamu pikir orang yang tinggal di dalam gua disebuah perbukitan akan mampu merontokan sistem pertahanan udara (NORAD)? Dan apa kamu pikir orang-orang seperti itu yang melakukan hal  seperti ini? Dengan banyaknya penduduk New York terbunuh sebanyak itu, 3000 orang dalam satu hari? Percayalah bahwa tidak ada yang mampu melakukan hal semacam ini selain “Orang Dalam”  jika hal ini tidak diketahui oleh warga negaranya, maka sekali lagi, Amerika telah dibodohi...”

Lalu orang orang Amerika akan berpikir untuk apa semua ini? Mereka menutup-nutupi kejadian sebenarnya yang tidak diketahui oleh warga negaranya. Apa tujuan politik yang sedang direncanakan oleh pemerintah kita ini?
Dan jawaban yang tak lain adalah “peperangan”
Seorang politikus Amerika mengatakan, “Pertama-tama mereka telah menyiapkan Amerika untuk berperang melalui orang dalam departemen pertahanan, kemudian melibatkan kita dalam perang selangkah demi selangkah tanpa disadari oleh rakyatnya, dan menciptakan serangkaian kejadian serius yang memaksa kita untuk memasuki peperangan yang sesungguhnya. Rencana ini telah dipersiapkan matang matang oleh mereka selama bertahun tahun dengan menggunakan kekuatan penuh mesin propaganda mereka...”

Lalu tahukah anda apa yang diincar oleh pemerintahan Amerika?

Saat kejadian 11 September terjadi, orang nomor 1 di Amerika, Presiden George W. Bush sedang berada di TK bertemu dengan generasi penerus bangsanya dan saat berita itu sampai ditelinganya, ia melakukan rapat mendadak dan mengumumkan bahwa Osama Bin Laden adalah dalang dibalik tragedi 911 dan dengan asumsi bahwa Al-Qaeda dengan pimpinan Osama Bin Laden memiliki senjata pemusnah massal, maka dimulailah peperangan yang telah disiapkan oleh pemerintah Amerika.
Tahun 2003 Amerika mengirimkan tentaranya ke wilayah timur tengah yang dikonsentrasikan di Afghanistan, bertahun tahun dalam operasi ini, tidak ada satupun ditemukannya barang bukti terkait adanya senjata pemusnah massal. Dan terlihatlah hal yang mereka incar bukanlah Osama dan Al-Qaeda, namun tentu saja sumber daya yang dimiliki oleh negara-negara timur tengah... Minyak...
Inilah yang Amerika incar, untuk mendapatkan tujuan politik yang hasilnya akan diberikan kepada tuannya, penggerak-pengggerak pemerintahan AS, loby-loby rahasia AS, satu negara dimana Amerika akan tunduk kepadanya, yang membuat Amerika hanya menjadi bonekanya, sang pemimpin era baru zionis dunia...
ISRAEL.... 

Kejadian besar lainnya tidak hanya pada tragedi 911, tapi jauh sebelum abad ini dimulai, Amerika telah mempraktekannya dan hasilnya cukup memuaskan. Dimana disebuah pulau yang indah ditengah samudra pasifik yang luas dan ditengah panasnya perang dunia ke-II. Pearl Harbour, satu skenario yang telah dipraktekan oleh Amerika, sama seperti kejadian 911. Dengan menggunakan propaganda, Amerika memutuskan jalur perdagangan dengan Jepang, membantu negara-negara yang menjadi musuh Jepang, membuat fitnah yang akan membuat Jepang marah dan tak tinggal diam. Dengan mengirimkan ratusan hingga ribuan pesawat, Jepang menuju kepulauan Hawai, tempat dimana armada Amerika berlabuh, intelijen Australia telah memperingatkan kepada Amerika bahwa ada pasukan Jepang yang menuju ke Hawai, namun Amerika hanya mengacuhkannya, inilah yang Amerika inginkan. Pagi-pagi sekali saat marinir Amerika bangun dari tidurnya, dijatuhkannya ribuan misil yang menghujani kapal-kapal perang Amerika. Marinir yang tak siap perang, gugur dengan sia-sia. Dengan keadaan seperti ini Amerika mengumumkan perang dengan Jepang, sesuai dengan rencananya. Berbulan bulan kemudian dijatuhkannya bom atom di 2 kota penting di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Sehingga Jepang menyerah tanpa syarat, dan Amerika memetik kemenangan dan menguasai wilayah asia timur, sistem politik amerika berjalan sesuai dengan skenarionya. Inilah yang diinginkan Amerika, melalui mesin propagandanya, Amerika akan membuat skenario untuk menuju tercapainya tujuan politik, dalam buku sejarah yang kita pelajari di SMP dan SMA tidak ada satu teori pun yang menyinggung akan tujuan politik Amerika yang sebenarnya.
Dan dalam era modernisasi ini terjadilah penggulingan beberapa kepala negara di wilayah timur tengah dan tentunya yang tidak lepas dari campur tangan negara adidaya Amerika Serikat yang sesuai dengan naskah yang dibuatnya.
Dan pada akhirnya, jika tidak ada yang dapat menghentikan kekuatan Amerika Serikat dan Israel, maka tak dapat dipungkiri lagi jika tujuan politik Amerika dan Israel akan mencapai puncaknya dengan membangun sebuah tatanan dunia baru, dengan dunia yang satu, dimana diseluruh dunia hanya ada satu kenegaraan , satu pemikiran ideologi, satu mata uang dan satu kekuasaan, satu era yang disebut-sebut sebagai era dunia modern ... dan era inilah  yang saat ini kita tuju, yaitu menuju...

“The New World Order”  era dimana dunia dengan satu pemerintahan...


untuk lebih jelas, lihat video dibawah ini!





*(Dikutip dari berbagai sumber dan dengan perubahan)

Pesawat Tanpa Awak Iran Lebih Unggul



Drone Iran Lebih Maju



Kini Israel harus mengakui bahwa Iran telah memiliki Drone (pesawat tanpa awak) yang jauh lebih maju dari dron yang dimiliki Israel sendiri setelah drone milik Iran berhasil menerobos tempat-tempat strategis Israel tanpa diketahui oleh "Iron Dome" yang diklaim sebagai sistem pertahanan udara paling canggih. 

Iron Dome buatan Amerika ini dipasang diwilayah strategis Israel untuk menahan serangan-serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran dan sekutunya. Namun Drone Hizbollah Iran berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome dengan sangat bersih, yang membuat Israel patut untuk khawatir. Bahkan drone Hizbollah ini bukanlah drone tercanggih yang dimiliki Iran, masih ada drone lain yang lebih unggul teknologinya yang mungkin dapat menghancurkan sistem pertahanan udara Israel tanpa adanya peringatan penyerangan dikarenakan sistem "Stealth" atau sistem mode siluman yang tidak terdeteksi oleh radar.

Operasi penyusupan drone Hizbollah diberi kode "Hussein Ayub" itu berhasil menerobos wilayah udara Israel sejauh ratusan kilometer hingga mendekati reaktor nuklir Israel. Drone ini tidak terlacak oleh radar milik Israel  bahkan radar milik pasukan PBB di Lebanon. Drone tersebut akhirnya ditembak jatuh oleh 2 pesawat Israel didekat Dimona. Namun data-data penting milik Israel berhasil dikirim oleh drone tersebut dan dicap bahwa operasi Hussein Ayub itu sukses. 

Israel adalah pihak yang lebih sering melanggar peraturan udara Lebanon. Israel dan PBB pun merasa dipermalukan dan lebih memilih diam atas kejadian ini.

Kamis, 08 November 2012

Konspirasi Pendaratan Apollo 11


Jawaban NASA Tentang Konspirasi Pendaratan Apollo 11 di Bulan

Karena banyaknya teori hoax tentang pendaratan Apollo 11 di bulan, saya akan menjawab sebuah konspirasi  yang saya dapat dari beberapa sumber, yang mungkin membuat kita penasaran. Banyak pertanyaan yang sebenarnya yang muncul bertahun tahun lamanya, dan masih banyak pula jawaban yang diragukan akan kebenaranya. Yaitu sebuah pertanyaan besar, “Apakah benar manusia pernah pergi kebulan?” Itu adalah pertanyaan yang sering kali ditanyakan oleh para pemercaya teori “hoax” atau konspirasi tentang peristiwa bersejarah umat manusia.



Teori yang sering disebut “The Great Moonhoax Theory” yang berisi bahwa sebenarnya manusia tidak pernah mendarat dibulan. NASA telah membohongi seluruh umat manusia. Apakah benar bahwa manusia sebenarnya tidak pernah menginjakkan kaki dibulan?

20 Juli 1969, Apollo 11 yang berawak tiga orang mendarat dibulan yang disaksikan melalui siaran langsung  TV oleh seluruh manusia dibelahan bumi, yang membuat umat manusia merasa bangga. Namun kebanggaan ini menjadi pudar semenjak buku berjudul “We Never Went to the Moon: America’s Thirty Billion Dollar Swindle” terbit oleh seorang penulis bernama Bill Kaysing pada tahun 1974. Ia melakukan penelitian berdasarkan foto-foto dan rekaman dari NASA yang ia rasa memiliki kejanggalan .

Dan sejak itulah teori konspirasi pendaratan dibulan mulai mendunia. Buku-buku dan situs-situs  pembelaan pendaratan dibulan bermunculan, tetapi tidak sedikit pula buku dan situs yang memberikan bukti kebohongan NASA akan pendaratan manusia dibulan.

Dan sekarang saya akan menyajikan jawaban dari pertanyaan dan tuduhan pemalsuan konspirasi tersebut dari berbagai sumber yang saya dapat. Saya menyajikan beberapa pertanyaan yang paling sering muncul dan paling sering dibahas didunia.

Radiasi Sabuk Van Allen

Pertanyaan:
“Untuk mencapai dibulan, para astronot harus melintasi sabuk radiasi Van Allen yang hampir mustahil untuk dilakukan.”

Jawaban:
Sabuk yang ditemukan pada tahun 1958 oleh James Van Allen ini terdiri dari partikel dan radiasi kosmik yang tertangkap oleh medan magnetik bumi.
Para pendukung teori konspirasi berpikiran bahwa tidak akan mungkin melintasi sabuk radiasi itu. Namun ada data yang menunjukan bahwa NASA telah memperhitungkannya sebelum menerbangkan manusia kebulan. Mereka meneliti resiko ini dengan waktu yang tidak sedikit. Apollo 11 hanya butuh waktu 60 menit untuk melintasi sabuk radiasi itu. Total radiasi yang diterima para astronot akibat radiasi sabuk tersebut hanya 1 rem. Seseorang  dapat mengalami sakit bila mendapat dosis 200-100 rem dan kematian pada dosis diatas 300 rem. Lagipula sabuk itu terbentang di  40 derajat Latitude dan 20 derajat diatas dan dibawah equator magnetik. Sedangkan wahana yang membawa Apollo 11 hanya bergerak pada posisi 30 derajat. Jadi para astronot hanya terkena radiasi minimal.

Bintang-Bintang

Pertanyaan:
“Pada foto foto pendaratan dibulan, tidak terlihat adanya bintang-bintang dilangit, dan ini menunjukan bahwa foto tersebut palsu.”
 

Jawaban:
Para astronot tidak pergi kebulan untuk mengambil foto bintang-bintang. Karena itu kamera telah disetel dengan eksposure yang pendek untuk menghindari gambar-gambar yang over ekspose. Permukaan bulan yang terang juga mengharuskan kamera disetel seperti itu. Dengan setelan ini, bintang-bintang tidak akan dapat tertangkap kamera. Namun, permukaan bulan akan tertangkap dengan jelas.

Bendera Yang Berkibar

Pertanyaan:
“Apabila tidak ada angin di luar angkasa dan dibulan, mengapa didalam foto bendera terlihat berkibar?”


Jawaban:

Ini adalah jawaban yang sangat mudah. NASA telah memikirkannya. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.
Lihat foto diatas, foto pertama menunjukan tangan Buzz Aldrin yang sedang memberi hormat kepada bendera. Terlihat bahwa ujung jarinya menyembul sedikit didepan helmnya. Pada foto kedua, tangannya sudah diturunkan. Sembulan didepan helm sudah tidak terlihat, tapi posisi bendera dan kerutannya masih sama. Dengan kata lain, bendera tidak berkibar.

Kawah yang Diakibatkan Oleh Lunar Lander

Pertanyaan:

“Bukankah Lunar Lander mengeluarkan tenaga hingga 10.000 pound? Mengapa pada saat pendaratan dan keberangkatan, tidak ada kawah yang terciptakan dibulan? Bukankah tenaga sebesar itu akan cukup untuk membuat sebuah lubang? Seperti helikopter yang mendarat di padang pasir.


Jawaban:

Ini dikarenakan aktifitas Lunar Lander kebanyakan terjadi sebelum pendaratan dibulan. Ribuan kaki diatas permukaan bulan, Lunar Lander mengurangi kekuatan semburannya hingga tinggal 3000 pounds. Kekuatannya dikurangkan lagi ketika tinggal beberapa kaki dipermukaan bulan. Lagipula permukaan bulan bukan hanya terdiri dari debu saja, melainkan materi-materi keras yang disebut Lunar Regolith. Jadi tentu saja tidak akan ada kawah yang terbentuk.

Latar Belakang Foto yang Sama

Pertanyaan:
“Dua video klip menunjukan dua bukit yang sama persis, padahal NASA mengatakan bahwa dua klip tersebut diambil di dua lokasi yang berbeda.”

 
Jawaban:

Ini adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pemercaya teori konspirasi. Mereka mengambil klip tersebut dari film dokumenter yang ditayangkan di TV. Film dokumenter tersebut ternyata menggunakan klip yang salah yang kemudian ditayangkan di TV dan klipnya diambil oleh para pemercaya teori konspirasi.

Jejak Kaki Buzz Aldrin

Pertanyaan:
“Edwin Buzz Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan akan permukaan bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila bermukaan kering bagaimana mungkin jejak itu terbentuk dengan sempurna, apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 gravitasi bumi. Orang seberat 200 kg pun tidak akan dapat membuat jejak seperti itu.”

 

Jawaban:
Debu bulan terdiri dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan  mikrometeorit. Setiap partikel membentuk  debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang. Dibumi jejak seperti ini tidak akan dapat tercipta karena proses akomodasi dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun dibulan tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat terbentuk.
Dan mengenai berat dan gravitasi, memang berat dibulan akan menjadi 1/6 berat dibumi. Tapi kita akan tahu bahwa Massa selalu sama dimanapun diseluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.

Bayangan yang mengarah kearah yang Berbeda-beda

Pertanyaan:

“Pada beberapa foto pendaratan dibulan, terdapat beberapa foto menunjukan bayangan yang tidak searah. Ini menunjukan adanya lebih dari satu sumber pencahayaan, seperti didalam sebuah studio. Bukanlah matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan?”


Jawaban:

 Permukaan bulan yang tidak ratalah yang menyebabkan bayangan terlihat berbeda arah. Bulan yang memiliki kawah-kawah, dan gundukan membuat cahaya yang menyentuh permukaan  yang tidak rata itu akan terlihat membelok ke segala arah. Jika permukaannya naik maka bayangan akan menjadi lebih pendek, dan jika permukaan menurun, maka banyangan akan terlihat memanjang. Dan karena foto ini tidak diambil dari atas maka bayangan menuju kearah yang berbeda, jika foto diambil tegak lurus dari arah atas maka bayangan akan mengarah kearah yang sama.
Dan jika NASA memalsukannya dengan membuat rekaman distudio yang memiliki lebih dari satu sumber pencahayaan (lampu studio), maka bayangan satu objek akan muncul lebih dari satu, seperti pada bayangan pemain sepak bola yang bayangannya membentuk huruf X karena lampu stadion yang terdapat pada sudut-sudut stadion.

Batu dengan Huruf “C” Diatasnya

Pertanyaan:
“ Foto dari misi lain, Apollo 16, menunjukan sebuah batu dengan huruf “C” diatasnya. Mungkinkah ini adalah tanda properti studio?”


Jawaban:

Huruf “C” itu adalah akibat dari sehelai rambut yang tersangkut dikertas ketika foto itu diproses. Foto sama yang diproses berikutnya tidak menunjukan huruf itu.

Objek yang Seharusnya Terlihat Gelap

Pertanyaan:
“Pada beberapa foto, seperti foto astronot yang turun dari Lunar Lander, harusnya astronot itu tidak terlihat sama sekali karena tertutup oleh Lunar Lander, namun foto tersebut malah menunjukkan detail yang sangat jelas. Bukankah ini bukti bahwa foto tersebut palsu?”


Jawaban:
Kita tahu bahwa bulan dapat memantulkan cahaya matahari, karena itu permukaan bulan memantulkan cahaya dan cahaya ini memberikan penerangan tambahan terhadap objek. Diperkirakan permukaaan bulan merefleksi cahaya sebesar 340 lumens per kaki persegi. Ini ekivalen dengan lampu pijar seterang 35 watt. Cahaya ini akan merefleksi kepada hasil pemotretan.


Misi ini menghabiskan sekitar $13 miliar ini dan memakan waktu bertahun-tahun penelitian untuk meminimalisir resiko yang tidak diinginkan. Masih banyak argumen lain yang mendukung kebenaran pendaratan dibulan. Dan NASA tidak hanya sekali mengirimkan manusia kebulan. NASA mengirim Apollo 11,12,13,14,15,16,17 menuju bulan, namun Apollo 13 gagal mendarat dan berhasil pulang dengan selamat. Pertanyaannya adalah apabila NASA memalsukan pendaratan Apollo 11 mengapa NASA harus mengirim misi lagi hingga Apollo 17 sedangkan ketertarikan manusia terhadap bulan sudah berkurang jauh? Banyak yang mengatakan bahwa tidak ada lagi pendaratan setelah misi Apollo 11, padahal ada misi hingga Apollo 17. Saat ini ada 12 astronot yang menginjakan kakinya di bulan. Dan setelah 1972 tidak ada lagi misi ke bulan karena Amerika mengalami beberapa kali resepsi yang menyebabkan anggaran NASA dipotong oleh pemerintah NASA.

Ada juga sempel batu bulan seberat 382 kilogram dengan lebih dari 2.000 sempel yang terpisah. Sampel-sampel tersebut saat ini diteliti oleh para ilmuan di seluruh dunia. Sangat mustahil bagi NASA mampu membuat batu tiruan bulan mengingat bulan memiliki karakteristik unik yang terbentuk di lingkungan tanpa oksigen.

Saat peluncuran Apollo 11, ribuan wartawan dari seluruh dunia berada di Kennedy Space Center yang mengikuti proses peluncuran dan pendaratan dibulan hingga kembali ke bumi. Lebih dari 400.000 karyawan bekerja pada proyek Apollo 11 hampir 10 tahun. Bagaimana NASA dapat menipu karyawan sebanyak itu dan juga para wartawan yang menyaksikan proses peluncuran Apollo 11 dari awal hingga akhir?
Disaat roket Saturn V yang membawa Apollo 11 meluncur, dengan ekor asap panjang yang mengikutinya, menuju ketinggian kaki demi kaki, hingga Saturn V tidak lagi tampak dilangit, banyak sekali mata yang menyaksikan secara langsung dengan mata telanjang.

Saat Neil Amstrong menginjakkan kaki dibulan untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia sambil berkata “ That’s one small step for a man...one giant leap for mandkind.” “Sebuah langkah kecil seorang manusia... satu lompatan besar bagi umat manusia”.

Suara Neil Amstrong dari bulan yang terdengar hingga ke bumi, saat terdengar dari semua kalangan masyarakat, dari para penguasa hingga rakyat kecil. Semuanya terdengar bahwa tidak ada yang membedakan antara manusia satu dengan yang lain, semua manusia sama derajatnya, manusia yang bersama-sama mempunyai sebuah mimpi yang besar, menginjakan kaki dipermukaan bulan.

Dalam dialog antara Presiden Amerika Serikat ke-37, Richard Nixon, dengan Neil Amstrong saat masih dibulan melalui telepon yang disambungkan keradio Lunar Lander, yang juga di dengar oleh seluruh dunia yang menyaksikannya secara langsung, mungkin akan memberikan sebuah inspirasi.

”...Neil, Buzz, mungkin ini akan menjadi panggilan telepon yang akan tercatat dalam sejarah, kami tidak bisa menggambarkan bagaimana bangganya kami terhadap kalian, untuk seluruh umat manusia yang akan menjadi hari yang sangat membanggakan dalam hidup. Karena apa yang telah kalian lakukan, menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia. Untuk masa mendatang dalam sejarah umat manusia, semua manusia di bumi adalah kesatuan, sepanjang kebanggaan kami dengan apa yang telah kalian lakukan. Ini menginspirasikan usaha kita untuk membawa ketertiban dan kedamaian di bumi kita ini...”


Saya mem-posting artikel ini bukan karena mendukung teknologi atau pemerintahan AS melainkan karena saya yakin bahwa mimpi manusia setinggi apapun dapat dicapai jika seluruh manusia di bumi ini bersatu.


(didapat dari beberapa sumber)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management